Kamis, 04 Maret 2010

Menghindari Infeksi Tali Pusar

Sebagian ibu khususnya yang baru saja melahirkan anak pertama biasanya akan mengalami kekuatiran berlebihan saat merawat tali pusar bayi. Keluhan yang muncul karena takut tali pusar terinfeksi. Tidak heran mengingat bentuk tali pusar yang terkesan tidak kuat dan mudah putus.

Jangan kuatir, asalkan benar membersihkannya tali pusar si kecil tidak akan infeksi. Berikut tanda-tanda tali pusar yang terinfeksi :

* Bernanah
Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar merawatnya, seperti kurang bersih dan kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila saat pemotongan tali pusar menggunakan benda yang tidak steril sehingga kuman tumbuh dan berkembang biak.
* Bau Tak Sedap
Bau tak sedap yang muncul pada tali pusar menandakan bahwa tali pusar terinfeksi. Lalu tali pusar akan bernanah dan berlendir. Selain itu juga ditandai dengan kemerahan di sekitar pusar.
* Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya lebih banyak tidur. Gejala ini juga ditandai dengan bayi malas minum, demam dan yang paling parah sampai terjadi kejang.

Merawat tali pusar memang harus dilakukan secara maksimal sampai tali pusar mengering dan lepas atau biasa disebut puput pusar (sekitar 7-10 hari). Caranya dengan menggunakan kapas basah lalu bersihkan tali pusar dan keringkan dengan menggunakan kapas kering. Supaya cepat kering biarkan tali pusar terkena udara sebentar sebelum ditutup. Pada saat membalutnya sebaiknya jangan terlalu rapat agar udara tetap bisa masuk.

Bisa menggunakan alkohol 70% dengan catatan hati-hati saat membersihkan. Jika alkohol hanya mengenai tali pusar si kecil tidak akan kesakitan, namun jika terkena kulit di sekitarnya tentu saja si kecil akan merasa perih dan menangis. Penggunaan alkohol ini memang masih kontroversi tetapi tanpa alkohol tali pusar bisa menimbulkan bau tak sedap.